Perbedaan Baju PDH dan PDL, Fungsi, dan Tips Membuatnya

Perbedaan baju pdh dengan pdl

Banyak orang yang sering tertukar antara baju PDH dan baju PDL. Padahal, memahami perbedaan keduanya tidaklah sulit. Anda hanya perlu untuk sedikit waktu dengan membaca artikel yang kami tulis ini.

Apa itu Baju PDH?

PDH merupakan singkatan dari pakaian dinas harian. Sesuai namanya, baju ini digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Penggunanya umumnya para pekerja di sebuah instansi atau mereka yang bergelut di dalam suatu organisasi.

Baju yang satu ini terkategori sebagai seragam. Dengan demikian, umumnya digunakan secara kolektif oleh seluruh pekerja atau anggota organisasi.

Bentuk dari baju PDH wanita maupun pria biasanya berupa kemeja berkancing. Dalam praktiknya, ada yang menggunakan lengan panjang dan ada juga yang lengan pendek. Hal itu sesuai selera masing-masing.

Hal yang harus digaris bawahi, seragam PDH ini dibuat untuk digunakan pada aktivitas dalam ruangan.
Contoh seragam jenis ini yang mudah sekali ditemukan adalah baju PDH PNS yang berwarna khaki atau baju PDH polos yang biasa digunakan pegawai kantoran.

Karakter baju ini antara lain:

  • Berkerah dan berkancing
  • Bahan lebih halus ketimbang PDL
  • Terdapat logo instansi atau organisasi yang mudah dilihat

Apa itu Baju PDL?

PDL adalah singkatan dari pakaian dinas lapangan. Persis namanya, baju yang satu ini biasanya digunakan untuk kegiatan luar ruangan. Desain dan pemilihan kainnya memperhitungan fleksibilitas pemakaiannya ketika diluar.

Oleh karena itu, biasanya seragam PDL didesain dengan banyak kantong atau saku. Keberadaannya tentu saja untuk mendukung aktivitas yang jauh dari ruangan.

Sebagai jenis seragam, PDL juga dibuat secara massal. Seluruh pegawai instansi, perusahaan, atau anggota organisasi menggunakan desain yang sama.

Contoh paling sederhana dari seragam PDL adalah pakaian loreng-loreng yang biasa Anda temukan melekat pada setiap anggota TNI.

Karakter baju PDL antara lain:

  • Bahan lebih kuat serta tebal
  • Memiliki tali pengait di bagian lengan
  • Memiliki kantong

Dari penjelasan ini, jelas dapat disimpulkan, bahwa perbedaan antara PDH dan PDL terletak pada tempat pemakaiannya. Jika PDH didesain untuk kegiatan indoor, maka PDL outdoor. Mudah dipahami ya?

Fungsi Baju PDH dan PDL

Walaupun kedua jenis baju ini punya perbedaan, namun secara fungsi sebenarnya memiliki banyak persamaan. Beberapa fungsi yang dimaksud diantaranya:

1. Memberikan Kenyamanan

Pilihan kain serta desain yang digunakan dalam kedua baju ini dibuat sedemikian mungkin agar penggunanya nyaman. Oleh karena itu, siapa saja yang berminat membuatnya perlu benar-benar mempertimbangkan faktor kenyamanan.

2. Menunjukan Simbol

Seragam ini juga memiliki peran untuk menjadi simbol lembaga. Dengan kedua baju ini, orang-orang akan mudah mengenali instansi atau organisasi tempat pemakainya bernaung.

Buktinya Anda juga pasti langsung mengasosiasikan lembaga Polri dengan seragam coklat atau Paskibra dengan baju PDH Paskibra yang warnanya putih.

3. Menambah Kepercayaan Publik

Dengan adanya seragam khusus yang digunakan oleh orang-orang yang bernaung di dalamnya, suatu lembaga bisa dianggap lebih profesional. Orang akan menganggapnya lembaga yang serius dan terpercaya.

Jangan heran jika perusahaan-perusahaan ternama menyediakan seragam bagi para pegawainya. Berbeda dengan usaha-usaha kecil yang umumnya belum menyadari betapa bermanfaatnya kedua jenis seragam ini.

Tips Membuat Baju PDH dan PDL

Sebelum membuat seragam ini, Anda perlu untuk mempertimbangkan beberapa tips ini.

1. Memilih Kain yang Sesuai

Ada beberapa jenis kain yang bisa dipertimbangkan dalam pembuatan kedua jenis seragam ini. mulai dari American drill, nagata drill, taipan drill, hingga ripstop.

Anda perlu mempelajari baik-baik karakter dari setiap bahan. Masing-masing tentu punya plus dan minusnya tersendiri yang perlu disesuaikan dengan penggunaannya.

2. Membuat Desain yang Mencerminkan Citra Tim

Ketika menyusun desain seragam, perlu juga dipastikan bahwa seragam yang dibuat bisa memperkuat citra positif perusahaan di mata masyarakat.

Hal ini bisa dimulai dari pilihan warna, kombinasinya, letak serta jenis kantong, hingga bentuk kancing. Semuanya bisa dipikirkan secara detail sebelum desain diberikan kepada pihak konveksi yang akan menggarap pengerjaannya.

3. Memastikan Ukurannya Sesuai

Mengingat pakaian ini digunakan dalam waktu yang panjang dan rutin, maka opsi untuk memilih ukuran all size jelas kekeliruan yang nyata. Hal tersebut jelas akan mengorbankan kenyamanan pemakainya yang bisa jadi banyak jumlahnya.

Oleh karena itu, sebaiknya data dengan ukuran yang spesifik jika Anda memesannya secara partai. Adapun jika memesan secara pribadi, tentu urusan jadi lebih mudah.

4. Memilih Konveksi yang Berkualitas

Terakhir, Anda yang ingin membuat pakaian jenis ini perlu mempercayakan urusan kepada konveksi yang punya kualitas. Mulai dari kualitas pelayanan, kualitas pengerjaan, kualitas ketepatan waktu, hingga kualitas hasilnya.

Untuk itu, perlu upaya selektif untuk mendapatkan konveksi yang bisa mengerjakan dengan sesuai harapan.

Bagaimana? Apakah pengetahuan mengenai baju PDH dan PDL ini membantumu? Semoga bermanfaat ya.

Leave a Reply